Jumat, 12 Juli 2013

Indahnya Berbagi

Baru nyoba2 buat cerpen hehe, selamat membaca :)

 Indahnya Berbagi


Siang itu langit terlihat begitu cerah, Audy yang sedari tadi duduk di teras kamar dan sudah menyelesaikan bacaan novelnya yang entah ke berapa, sedang bengong menatap taman di depan rumahnya. Audy tinggal di sebuah komplek perumahan kecil yang hanya terdapat 5 rumah dalam komplek tersebut. Tetapi komplek tersebut tidaklah selalu sepi karena terdapat sebuah lapangan dan taman kecil di dalam komplek tersebut. Dan biasanya setiap sore banyak anak-anak kecil, remaja bahkan orang dewasa yang bermain disana, mulai dari bermain bola kaki, sepedahan, bahkan hanya untuk sekedar duduk-duduk ditaman sambil menikmati angin sore.
Bulan puasa dan dalam keadaan libur kuliah karena ujian telah usai seperti ini Audy lebih  memilih menghabiskan waktu dirumah sembari menunggu buka puasa. Tapi lama-lama Audy merasa bosan jika hanya terus-terusan dirumah tanpa melakukan kegiatan apa pun. Audy memang penggila novel dan komik, ia tahu ia bisa menghabiskan waktu dengan membaca novel dan komik-komik koleksinya, tetapi Audy tetap merasa bosan jika hanya itu-itu saja kegiatan yang dilakukannya. Apalagi masih pukul satu siang begini, Papa dan Mama nya masih bekerja di kantor dan baru akan pulang sekitar pukul tiga, ditambah lagi Audy adalah anak tunggal, jadi sekarang ia hanya berdua saja dengan bik Iyem dirumahnya, pembantu yang sudah ikut keluarganya sejak Audy berumur 3 tahun. Daripada hanya berdiam diri, akhirnya Audy memutuskan unuk menelpon sahabatnya, Sarah.
“Halo. Sarrrrr….”
“Hai, Dyyyy. Lo kenapa sih pake teriak-teriak gitu? Bikin kaget aja” jawab Sarah setengah kaget diujung telpon.
“Hahaha iya iya sori. Lo lagi ngapain?”
“Ecieee tumben lo nanya gue lagi ngapain…”
“Sarah Violina, puhlezz…gue lagi bosen nih.”
“Hahaha iya iya Maudya Clara, gue becanda. Gue lagi baca majalah aja nih, eh lo tau gak, masa iya disini katanya Robert Pattinson sama Kristen Stewart putus, sayang banget kan? Padahal mereka berdua itu udah cocok ba-“
“Yee lo tuh cepet banget emang kalo masalah gosip begituan, kenapa gak cari tahu tentang diet lo itu aja, berhasil kagak?” Audy cekikikan..
“Ah udah lah males gue ngomongin soal diet, yang ada nafsu makan gue malah makin menjadi jadi, tambah melar iya nih badan.” suara Sarah terdengar kecewa atas pernyataannya barusan.
“Hahaha ya udah maaf deh. Eh, Sar, gue bosen banget nih, ngapain ya enaknya?” tanya Audy seraya menghempaskan diri di tempat tidurnya, saambil memandangi jam yang terus berputar tanpa memerdulikan keadaan sekitar.
“Hmm, lo kan buku mania, kenapa nggak baca koleksi buku kesayangan lo itu aja? Atau ajakin pacar lo jalan kek.”
“Udah, tetep aja bosen. Yudha maksud lo? Dia lagi nganterin mamanya kerumah neneknya nih, paling nanti malem baru pulang katanya.”
“Hmmm ya udah deh.” singkat Sarah.
Untuk beberapa detik kemudian mereka berdua sama-sama terdiam diujung telpon. Tiba-tiba terdengar suara Sarah yang kedengarannya baru mendapatkan ide.
“Eh, Dy, kenapa lo gak buat taman baca aja di taman depan rumah lo, koleksi novel dan komik lo kan banyak banget tuh, mending dimanfaatin aja.”
“AHHH tumben ide lo brilian banget. Setuju setuju. Ahh sahabat gue satu ini emang hebat banget deh kalo nyari ide. Besok aja gimana?”
“Siapa dulu dong. Boleh, ajak Yudha juga sekalian, dia kan jago main gitar tuh, sekalian buat menghibur para pembaca nanti.”
“Boleh juga tuh. Oh iya, lo kan juga magazine-lovers, gimana kalo lo bawa juga majalah-majalah lo, kan jadi tambah banyak bacaannya.”
“Setuju! Oke deh malem ini bakal gue siapin majalah-majalah nya buat dibawa kerumah lo besok.”
“Sip, abis ini gue bakal ngasih tau Yudha tentang rencana ini. See ya tomorrow.” Tutup Audy  dengan girang sebelum menekan tombol pengakhir panggilan..
“Aye aye, captain. See ya.” Suara Sarah terdengar sama girangnya sebelum mengakhiri telpon.
Setelah mengakhiri telpon, Audy sudah bersiap-siap untuk menelpon Yudha, tiba-tiba senyumnya mengembang. “This gonna be fun” batinnya superduper excited.

            Keesokan harinya pukul satu siang Sarah dan Yudha sudah berada di rumah Audy. Audy sudah memberi tahu Yudha tentang rencananya dan Sarah semalam, Yudha yang setuju-setuju saja dengan rencana mereka juga akan berpartisipasi sebagai pemain gitar untuk hiburan di taman baca nanti. Siang itu Audy mengenakan kaos vneck biru polos  dipadukan dengan jeans panjang biru dongker nya, sedangkan Sarah mengenakan kaos lengan panjang berwarna kuning dan celana pendek selutut miliknya. Dan Yudha dengan kaos polo putihnya yang dipadukan dengan celana pendek selutut yang membuatnya telihat lebih santai.
“Kalian tuh ya, bisa aja tiba-tiba nemuin ide.” Yudha membuka pembicaraan sambil membantu Audy mengangkut buku-buku ke teras depan.
“Hehe malah ide yang tak terduga gitu yang malah bikin excited buat ngejalaninnya tau.” Audy membela idenya dan Sarah.
“Iya iya kamu menang deh.” Yudha tersenyum sambil mengacak rambut Audy dengan lembut.
Sarah yang melihat Audy dan Yudha asyik berdua tiba-tiba  nyeletuk “Ehmm, Assalamualaikum, gue disini loh belom pulang kok, masih idup lagi.” 
“Eh iya, Sarah.” Audy merangkul Sarah dan tersenyum tanda geli. “Sori deh sori.”
“Iya nih, gak boleh cemburu gitu dong, Sar. Lo sih Jono lo tolak mulu.” Yudha ikut-ikutan menggangu Sarah sambil cekikikan.
“Aduh Yudha Pratama, lo kok tega banget sih sama gue?”
Yudha tertawa namun tidak melanjutkan niatnya untuk menjahili sahabat pacarnya itu “Haha iya deh sori sori, gitu aja ngambek.”
Akhirnya Audy memotong pertengkaran kecil sahabat dan pacarnya itu yang dia tahu pasti tidak akan nada habisnya. “Udah udah,  mending sekarang kita mulai ngangkatin meja dan lain-lainnya ke taman, udah hampir jam tiga nih, keburu sore.”

Setelah meletakkan buku-buku di meja yang sudah mereka taruh di taman, selesai lah taman baca kecil yang dibuat oleh ketiga anak muda tersebut.. Mereka juga tak segan-segan langsung membawa rak buku milik Audy ke taman. Juga meja bundar serta kursi milik Audy yang diletakkan di taman belakang rumahnya ikut diangkut ke taman baca sebagai tempat tambahan untuk orang-orang membaca nantinya.
Sore itu jam sudah menunjukkan pukul setengah empat, tidak lama kemudian mulailah satu per satu muncul anak-anak kecil berumur sekitar 10 tahun dan teman-temannya yang datang menghampiri taman baca kecil mereka itu. Tidak hanya anak-anak tersebut yang datang, satu per satu juga muncul remaja bahkan orang dewasa yang ikut mengunjungi taman baca mereka yang membuat taman baca tersebut semakin ramai. Mereka melihat-lihat buku-buku yang ada, kebanyakan anak-anak kecil lebih memilih untuk membaca komik. Ada yang mencari komik Doraemon, Miiko, bahkan ada holmes kecil yang sangat antusias saat menemukan novel Detective Conan favoritnya ada disitu. Sedangkan remaja dan orang dewasa lebih memilih untuk membaca novel dan majalah kesayangan Audy dan Sarah. Audy, Sarah dan Yudha hanya bisa tersenyum senang melihat tingkah anak-anak kecil di depan mereka itu. Mereka juga sangat senang melihat para remaja dan orang dewasa lainnya yang juga terlihat antusias di taman baca milik mereka itu. Tiba-tiba ada seorang anak kecil perempuan yang bertanya kepada Audy “Wahh ide siapa nih kak, bagus banget taman bacanya, mana komiknya lengkap-lengkap lagi, ahhh bakal betah deh puasa seharian kalo mampir kesini terus.” anak kecil itu tersenyum sambil membuka lembaran demi lembaran komik yang sedang di pegangnya.
“Iya nih tuh temen kakak yang disana.” Audy menunjuk Sarah yang sedang sibuk menemani pengunjung melihat-lihat buku mereka. “Ide dia nih. Kamu suka?” Audy balik menanyai anak tersebut dengan senyum yang mengembang.
“Suka banget kak. Eh itu pacar kakak ya yang main gitar? Jago banget main gitarnya, kereeeen.” Dari tempatnya Audy bisa melihat Yudha yang sedang menghibur anak-anak kecil yang sedang mengelilinginya. Bahkan ia tak sungkan-sungkan untuk menyanyikan lebih dari satu lagu untuk mereka. Sampai para pengunjung lainnya ikut bertepuk tangan saat Yudha membawakan sebuah lagu favoritnya dan Audy, Baby Blue Eyes nya A Rocket To The Moon.

Baby, baby blue eyes
Stay with me by my side
Till the morning
Through the night
Oh baby, stand here holding my sides
Close your baby blue eyes
Every moment feels right
And I may feel like a fool
But I'm the only one dancing with you

            Sore itu dipenuhi dengan canda dan tawa yang tercipta dari sebuah taman baca kecil di depan rumah Audy. Hangatnya kebersamaan dari para pengunjung yang datang dapat benar-benar mereka rasakan sore itu. Sore itu sudah menunjukkan pukul lima sore dan pengunjung yang datang pun satu per satu mulai pergi meninggalkan tempat itu. Sarah terlihat sedang mengumpulkan majalah-majalahnya. Saat sedang membereskan taman baca mereka, terlihat Audy berkata pada Yudha yang sedang membantunya merapikan buku-buku yang akan diangkut lagi kerumahnya.  “Makasih ya, Yud, kamu udah mau ikut berpartisipasi sama taman baca ini, udah bantu menghibur anak-anak dan pengunjung lainnya juga, mana tadi rame banget lagi. Aku seneng banget bisa berbagi kebahagiaan sama orang lain kaya gini.”
Yudha yang malah senyum-senyum mendengar perkataan Audy akhirnya menjawab. “Iya iya, semuanya demi kamu kok. Aku juga seneng bisa ikut ngadain taman baca ini, ide kamu ama Sarah tuh emang selalu tak terduga, tapi berjalan dengan lancar. Dan hebatnya lagi, itu bermanfaat buat orang lain.”
            Langit terlihat mulai gelap, matahari perlahan-lahan mulai hilang dibalik awan petang yang menyongsong datangnya malam. Sore itu setelah membereskan taman dan mengangkut kembali buku-buku kerumah Audy, mereka bertiga memutuskan untuk berbuka puasa bersama dirumah Audy. Dengan perasaan bahagia menyambut buka puasa, mereka saling menatap dan tersenyum, mereka tidak akan pernah melupakan kejadian bahagia di hari ini.
~

by: Azima Noor Qamara Puteri
 

Azima's blog♔ Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang